Tanda-tanda Diabetes pada Wanita yang Harus Diwaspadai
Sumber Foto: pexels-mikhail-nilo |
Tanda-tanda diabetes pada wanita yang harus diwaspadai, Penyakit diabetes tidak memandang tipe kelamin, baik laki-laki maupun perempuan sama-sama dapat terkena.
Namun, mungkin masih sedikit orang yang mengetahui bahwa dampak diabetes pada perempuan berbeda dengan pada pria.
Oleh karena itu, penting bagi beberapa perempuan untuk memahami ciri-ciri diabetes pada wanita dan cara untuk mengatasinya, serta dampak kompleks yang mungkin terjadi.
Mengetahui Penyakit Diabetes
Diabetes merupakan salah satu dari kelompok penyakit metabolik. Ini terjadi saat kadar gula darah tinggi karena masalah yang terkait dengan kerja atau produksi hormon insulin. Insulin adalah hormon yang diproduksi oleh pankreas dan memiliki fungsi untuk mengontrol kadar gula darah.
Bila terdapat masalah yang mempengaruhi produksi hormon insulin, kadar gula darah seseorang kesulitan untuk dikendalikan dan dapat menyebabkan diabetes jika sangat tinggi.
Terdapat empat tipe diabetes, yaitu tipe 1, tipe 2, tipe 3, dan gestasional. Diabetes dapat menyerang siapa saja dari semua usia, ras, atau tipe kelamin, terutama mereka yang memiliki gaya hidup dan pola makan yang tidak sehat. Namun, bersyukurlah bahwa diabetes bukanlah penyakit yang tidak dapat dicegah.
Meskipun tingginya prevalensi diabetes di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia, banyak orang yang mulai sadar dan mengubah pola hidup yang buruk yang dapat meningkatkan risiko diabetes.
Menurut berbagai penelitian, pria mungkin lebih rentan terkena diabetes. Namun, angka kematian akibat diabetes lebih tinggi pada kaum wanita. Hal ini menunjukkan adanya perbedaan efek diabetes pada pria dan wanita.
Demikian juga dengan beberapa tanda diabetes pada wanita.
Wanita seringkali kurang memperoleh diagnosis dan pengobatan yang tepat untuk efek-efek yang berkaitan dengan penyakit metabolik. Beberapa kompleksitas diabetes sulit dikenali pada wanita dibandingkan pada pria.
Selain itu, sistem kerja hormon dan infeksi pada beberapa organ pada wanita lebih rumit dibandingkan pria.
Tanda-tanda Diabetes pada Wanita
Ada tanda-tanda yang hanya terlihat pada wanita dengan diabetes dan berbeda dari ciri yang ditemukan pada laki-laki. Beberapa tanda-tanda unik ini bisa membantu dalam mengidentifikasi kemungkinan adanya diabetes pada wanita. Salah satunya:
1. Infeksi jamur
Beberapa tanda-tanda diabetes pada wanita berbeda dengan pada pria. Namun, ada beberapa tanda-tanda yang khas dan hanya tampak pada wanita. Salah satunya adalah infeksi jamur.
Diabetes pada wanita dapat menyebabkan pertumbuhan jamur pada lapisan lendir tubuh tertentu, seperti saluran dan mulut. Pertumbuhan jamur yang berlebihan, khususnya Candida, dapat menyebabkan infeksi pada mukosa mulut dan vagina.
Saat infeksi jamur berkembang di saluran vagina, tanda-tandanya meliputi gatal atau perih pada vagina, keputihan berat, dan sakit saat melakukan hubungan seksual. Sementara pertumbuhan jamur di mulut dapat menyebabkan munculnya membran putih yang menutupi lidah dan rongga mulut. Semakin tinggi kadar gula darah, semakin kritis pertumbuhan jamur tersebut."
2. Infeksi Aliran Kemih pada Wanita
Wanita yang menderita diabetes memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami infeksi aliran kemih dibandingkan dengan pria. Infeksi ini terjadi ketika bakteri memasuki aliran kemih. Tanda-tanda infeksi aliran kemih pada wanita meliputi:
- Rasa sakit atau nyeri saat buang air kecil
- Rasa terbakar pada aliran kemih
- Urine berwarna gelap atau terdapat darah dalam urine.
3. Takaran gula darah berganti sepanjang perputaran menstruasi
Kadar gula darah bisa berubah pada saat periode menstruasi. Bagi wanita dengan diabetes, ada kecenderungan kadar gula darah yang meningkat pada dua minggu terakhir sebelum menstruasi.
4. Resiko Terkena Penyakit Jantung
Perempuan yang mengidap diabetes memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena penyakit jantung dibandingkan dengan laki-laki. Terutama perempuan yang telah memasuki masa menopause karena adanya penurunan tingkat hormon estrogen.
Tanda-tanda penyakit jantung pada perempuan juga seringkali berbeda dengan laki-laki, sehingga tidak dapat terdeteksi pada awalnya.
Penurunan Gairah Seksual
Diabetes dapat memengaruhi gairah seksual perempuan. Perempuan juga akan kesulitan untuk menikmati pengalaman seks. Beberapa dari mereka juga merasa tidak nyaman dan sakit saat berhubungan seks karena vaginanya kering.
Yang Memicu Diabetes pada Wanita
Penyebab diabetes pada wanita dan pria serupa, yaitu berhubungan dengan hormon insulin. Penyebab ini dapat berbeda sesuai tipe diabetes yang dialami:
- Tipe 1
Diabetes tipe 1 disebabkan oleh tubuh yang tidak mampu atau kurang memproduksi hormon insulin. Hal ini mungkin karena sistem imun salah memperlakukan sel-sel yang bertanggung jawab memproduksi insulin di pankreas.
- Tipe 2
Diabetes tipe 2 adalah tipe diabetes yang paling umum di dunia. Hampir 95% kasus diabetes adalah tipe 2. Ini disebabkan oleh gaya hidup tidak sehat, termasuk jarang berolahraga dan kelebihan berat badan, yang menyebabkan resistensi insulin, yaitu sel-sel dalam tubuh tidak mampu atau mungkin kurang peka dalam merespons hormon insulin.
- Tipe 3
Diabetes tipe 3 terkait dengan penyakit Alzheimer yang disebabkan oleh resistensi insulin di otak. Kondisi ini terjadi karena minimnya pasokan insulin ke otak. Akibatnya, kemampuan dan regenerasi sel-sel otak menurun, hingga dapat menyebabkan Alzheimer.
- Gestasional
Jenis diabetes yang hanya terjadi pada ibu hamil disebut diabetes gestasional.. Ini disebabkan oleh masalah produksi insulin akibat perubahan hormon dari plasenta ibu hamil. Oleh karena itu, tingkat gula darah ibu hamil cenderung tidak stabil. Namun, biasanya diabetes gestasional akan hilang setelah persalinan.
Investigasi Diabetes pada Perempuan
Ada beberapa metode yang digunakan untuk memeriksa diabetes pada wanita, antara lain:
- Ujian Darah Puasa: Ini adalah metode yang paling sederhana dan sering digunakan untuk memeriksa diabetes melalui tes gula darah. Sebelum melakukan tes, penting untuk berpuasa selama minimal 8 jam. Hasilnya akan lebih akurat jika dilakukan pada pagi hari.
- Ujian Darah Random: Metode tes ini mirip dengan ujian darah puasa, tetapi pasien tidak perlu berpuasa sebelumnya. Biasanya tes ini dilakukan ketika muncul beberapa gejala diabetes pada pria atau wanita.
- Ujian Toleransi Glukosa Oral: Sebelum melakukan tes, pasien harus berpuasa selama 8 jam sebelumnya. Pasien akan melakukan tes darah, lalu minum cairan glukosa. Kemudian, contoh darah akan diambil kembali untuk pemeriksaan 2 jam kemudian.
- Ujian Hemoglobin A1C: Pasien tidak perlu berpuasa sebelum melakukan tes. Hasil tes ini memberikan informasi tingkat glukosa selama beberapa waktu terakhir. Oleh karena itu, selain untuk menganalisis diabetes, tes ini juga digunakan untuk memantau bagaimana baiknya pasien dapat mengontrol tingkat gula darah mereka.
Teknik Menyembuhkan Diabetes pada Wanita
Untuk mengatasi diabetes pada wanita, tidak ada obat yang dapat menyembuhkan kondisi ini secara total. Namun, beberapa tindakan dan perubahan gaya hidup dapat membantu mengontrol kadar gula dalam darah.
Salah satu hal yang paling penting adalah mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat. Misalnya, dengan memperhatikan asupan gula dalam makan sehari-hari dan menghindari minuman yang mengandung gula tinggi atau minuman siap saji.
Olahraga juga dapat membantu mengatasi diabetes. Saat melakukan aktivitas fisik, otot akan menggunakan gula sebagai bahan bakar. Berolahraga secara teratur juga dapat membantu memperbaiki efisiensi insulin dalam mengontrol kadar gula dalam darah.
Aktivitas fisik sederhana seperti berkebun atau membersihkan rumah juga dapat membantu mengontrol kadar gula dalam darah.
Beberapa penderita diabetes mungkin membutuhkan tambahan insulin dan obat lain untuk membantu mengontrol kadar gula dalam darah. Terapi ini harus dilakukan sesuai dengan anjuran dokter.
Kompleksitas Diabetes pada Wanita
- Di samping itu, kompleksitas diabetes pada wanita juga termasuk masalah-masalah lain seperti:
- Gangguan makan
- Penyakit jantung koroner
- Masalah pada kulit, termasuk infeksi jamur dan bakteri
- Kerusakan saraf
- Cidera yang dapat mengakibatkan amputasi
- Tingginya kadar kolesterol
- Masalah tiroid.
Kompleksitas pada ibu:
- Melahirkan secara caesar
- Risiko mengidap diabetes tipe 2 pada masa depan
Komplikasi pada Bayi
Bayi yang lahir dari ibu yang memiliki diabetes selama masa kehamilan memiliki risiko untuk mengalami komplikasi.
Beberapa tanda yang mungkin muncul pada bayi tersebut antara lain:
- Berat badan yang lebih besar dari rata-rata
- Lahir lebih cepat dari waktu yang diperkirakan
- Kesulitan bernapas setelah lahir
- Gula darah yang rendah
- Kelebihan berat badan dan risiko mengalami diabetes tipe 2 saat tumbuh besar
- Kematian segera setelah lahir atau beberapa saat setelah lahir.
Ini merupakan hal-hal yang perlu diperhatikan oleh ibu dan dokter selama masa kehamilan dan setelah melahirkan agar bayi tersebut dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.
Komplikasi yang Dihadapi Wanita dengan Diabetes
Diabetes yang tidak terkontrol dengan baik dapat menyebabkan komplikasi yang serius bagi wanita. Beberapa komplikasi yang berkaitan dengan kehamilan, baik pada bayi maupun ibunya.
Komplikasi pada ibu:
- Kehamilan dengan operasi caesar
- Risiko mengembangkan diabetes tipe 2 pada masa depan
- Selain itu, diabetes juga dapat menimbulkan masalah lain pada wanita, termasuk:
- Gangguan makan
- Penyakit jantung koroner
- Masalah kulit seperti infeksi jamur dan bakteri
- Kerusakan saraf
- Kerusakan mata yang bisa menyebabkan kebutaan
- Cedera yang dapat mengakibatkan amputasi
- Kolesterol tinggi
- Gangguan pada kelenjar tiroid.
Penghambatan Terhadap Diabetes
Untuk mencegah terkena diabetes, ada beberapa tindakan yang bisa dilakukan. Diabetes yang bukan dipengaruhi faktor genetik dapat diterai dengan menjalani gaya hidup sehat. Salah satu cara efektif untuk mengendalikan diabetes adalah dengan memastikan berat badan ideal.
Selain itu, kontrol cholesterol dan tekanan darah secara berkala untuk memantau tanda-tanda adanya dampak diabetes.
Kegiatan olahraga juga sangat penting untuk dilakukan. Dedikasikan waktu sekurang-kurangnya 30 menit setiap 3-4 hari selama seminggu untuk berolahraga. Bagi yang berusia 45 tahun ke atas, disarankan untuk melakukan tes diabetes setiap 3 tahun. Tes juga perlu dilakukan bagi mereka yang berusia di bawah 45 tahun yang memiliki berat badan berlebih dan memiliki faktor risiko tambahan.
Moment untuk Melakukan Konsultasi dengan Dokter
Jika Anda merasa curiga akan adanya gejala atau memiliki risiko terkena diabetes, maka sudah saatnya untuk mengunjungi dokter untuk berkonsultasi.Begitu juga jika Anda mengalami beberapa gejala diabetes pada wanita.
Semakin cepat kondisi Anda dikenali, semakin cepat pengobatan bisa dimulai. Ini memungkinkan Anda untuk lebih baik mengendalikan diabetes dan menghindari kompleksitas yang dapat mempengaruhi kesehatan jiwa."
Refrensi:
Explaining the Decline in Early Mortality in Men and Women With Type 2 Diabetes: A population-based cohort study. https://diabetesjournals.org/care/article/31/9/1761/27869/Explaining-the-Decline-in-Early-Mortality-in-Men. Diakses 11 September 2022
Diabetes and Women. https://www.cdc.gov/diabetes/library/features/diabetes-and-women.html. Diakses 11 September 2022
Women and Diabetes. https://www.fda.gov/consumers/womens-health-topics/women-and-diabetes. Diakses 11 September 2022
Diabetes and Women. https://www.acog.org/womens-health/faqs/diabetes-and-women. Diakses 11 September 2022
Classification and Diagnosis of Diabetes: Standards of Medical Care in Diabetes—2021. https://diabetesjournals.org/care/article/44/Supplement_1/S15/30859/2-Classification-and-Diagnosis-of-Diabetes. Diakses 11 September 2022
Women & diabetes: Our right to a healthy future. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5861464/. Diakses 11 September 2022
Progression to type 2 diabetes in women with a known history of gestational diabetes: systematic review and meta-analysis. https://www.bmj.com/content/369/bmj.m1361. Diakses 11 September 2022
Post a Comment for "Tanda-tanda Diabetes pada Wanita yang Harus Diwaspadai"