Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Mengenal Kolesterol Dan Pencegahan Dampak Negatifnya

Mengenal Kolesterol Dan Pencegahan Dampak Negatifnya

Mengenal Kolesterol Dan Pencegahan Dampak Negatifnya, Kolesterol adalah sejenis lemak yang dihasilkan oleh hati dan juga ditemukan dalam makanan hewani dan tumbuhan. LDL kolesterol berlebihan dalam darah dapat menumpuk dan menyumbat pembuluh darah, yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan penyakit lainnya. 

HDL kolesterol dapat menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke dengan menjaga pembuluh darah tetap bersih dan sehat. Kolesterol tinggi adalah salah satu faktor risiko utama penyakit jantung dan stroke. 

Faktor risiko lainnya termasuk usia tua (di atas 40 tahun untuk pria dan 50 tahun untuk wanita), riwayat keluarga Kolesterol tinggi juga merupakan faktor risiko stroke. 

Bagaimana hubungan antara kolesterol darah tinggi dan stroke? 

Dan bagaimana upaya pengendalian kolesterol untuk mencegah penyakit stroke? Stroke merupakan masalah kesehatan yang selama ini memerlukan perhatian khusus karena stroke menyebabkan angka kematian dan kecacatan yang tinggi. Jumlah penderita stroke di Indonesia menempati urutan pertama sebagai negara penderita stroke terbanyak di Asia.

Baca Juga: 6 Tips untuk Menurunkan Kadar Kolesterol Setelah Perayaan Lebaran

Mengenal Kolesterol Dan Pencegahan Dampak Negatifnya

Ada faktor risiko stroke yang dapat dikontrol dan tidak dapat dikontrol. faktor risiko stroke yang tidak dapat dikendalikan adalah usia, jenis kelamin, ras, riwayat keluarga, dan riwayat stroke sebelumnya. Kelompok lansia dan laki-laki lebih mungkin mengalami stroke, serta individu dengan riwayat keluarga stroke.

Ada beberapa faktor risiko stroke yang dapat dikontrol, termasuk hipertensi, diabetes, merokok, kolesterol tinggi, trigliserida tinggi, dan obesitas. Mengelola faktor-faktor risiko ini dapat menurunkan risiko seseorang terkena stroke. Menjaga tekanan darah di bawah 130/80 mmHg dan berhenti merokok dapat menurunkan risiko seseorang terkena stroke.

Kolesterol tinggi juga merupakan faktor risiko stroke. Bagaimana hubungan kolesterol tinggi dengan stroke? Dan apa yang bisa dilakukan untuk mengelola kolesterol agar terhindar dari penyakit stroke?

Secara umum, stroke diklasifikasikan menjadi dua jenis: stroke iskemik dan stroke hemoragik.

Mengenali Kolesterol

Kolesterol merupakan salah satu jenis lemak yang diproduksi secara alami di dalam tubuh. Hati menciptakan kolesterol dari lemak dalam makanan. Kolesterol memainkan banyak peran penting dalam fungsi sel (termasuk produksi hormon).

Ada dua jenis utama kolesterol: LDL (low-density lipoprotein), yang dikenal sebagai 'kolesterol jahat', dan HDL (high-density lipoprotein), yang dikenal sebagai 'kolesterol baik'.

Kolesterol LDL membawa kolesterol dari hati ke sel, dan kolesterol HDL membantu membawa kolesterol dari sel ke hati. Kadar kolesterol LDL yang tinggi dapat menyebabkan penumpukan kolesterol di dalam sel, yang dapat menyebabkan aterosklerosis (pengerasan pembuluh darah) dan pembentukan plak di pembuluh darah. Hal ini terkait dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular dan stroke.

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan kadar kolesterol tinggi. Ini termasuk genetika, diet tinggi lemak, obesitas, kurang aktivitas fisik, dan merokok. Merokok meningkatkan kadar kolesterol LDL dan menurunkan kadar kolesterol HDL. Kolesterol LDL yang tinggi juga dapat disebabkan oleh konsumsi alkohol atau obat-obatan tertentu (seperti steroid atau pil KB).

Hubungan kolesterol dan stroke

Kolesterol tinggi adalah faktor risiko stroke yang dilaporkan secara konsisten dalam berbagai penelitian. Kolesterol LDL tinggi, kolesterol HDL rendah, dan rasio LDL terhadap kolesterol HDL yang tinggi semuanya terkait dengan peningkatan risiko stroke. Hal ini akan diperparah oleh faktor risiko stroke lainnya (seperti hipertensi, merokok, obesitas).

Keberhasilan pengobatan menurunkan kadar kolesterol darah akan menurunkan risiko stroke dan penyakit jantung hingga 60%. Penurunan kadar kolesterol darah akan menghambat proses aterosklerosis (pengerasan pembuluh darah).

Perkembangan aterosklerosis dapat dihentikan jika pengobatan diberikan selama 2 tahun. Kadar kolesterol darah yang tidak terkontrol akan meningkatkan risiko stroke. Pasien berusia 40 tahun dengan kadar kolesterol LDL tinggi memiliki risiko 52% menderita serangan jantung dan stroke di atas usia 50 tahun. Kadar kolesterol darah yang tinggi tidak memberikan gejala yang spesifik. Hal ini membuat kadar kolesterol darah yang tinggi juga dijuluki 'the silent killer'. Proses aterosklerosis berlanjut tanpa ada keluhan.

Pengendalian kadar kolesterol

Sangat bermanfaat untuk menurunkan kadar kolesterol hingga kisaran normal guna mengurangi risiko stroke dan penyakit jantung.

Kadar kolesterol yang ideal dalam darah adalah sebagai berikut:

1. Kolesterol total harus di bawah 200 mg/dl.

2. Kolesterol LDL (low-density lipoprotein) harus di bawah 130 mg/dl (untuk individu tanpa riwayat penyakit jantung koroner), atau di bawah 100 mg/dl (bagi yang memiliki riwayat penyakit jantung, merokok, hipertensi, atau diabetes).

3. Kolesterol HDL (high-density lipoprotein) harus di atas 35 mg/dl.

4. Kadar trigliserida harus di bawah 150 mg/dl.

Mengontrol kadar kolesterol dapat dicapai melalui perubahan gaya hidup dan pengobatan. Perubahan gaya hidup yang dianjurkan antara lain penurunan berat badan, peningkatan asupan serat, makan lebih banyak buah dan sayuran, berhenti merokok, berolahraga, dan membatasi asupan lemak jenuh. Bagi umat muslim yang berpuasa, hal ini dapat membantu mengontrol kadar kolesterol, namun tetap perlu berhati-hati selama bulan Ramadan karena banyak makanan tradisional yang disantap saat hari raya ini memiliki kandungan lemak yang tinggi.

Jika Anda tidak mencapai target pengurangan kolesterol, konsultasikan dengan dokter Anda tentang pengobatan. Terapi obat yang dianjurkan untuk menurunkan kolesterol adalah statin. Statin telah terbukti efektif dalam mengurangi risiko stroke dalam berbagai penelitian. Ketika kadar kolesterol diturunkan ke tingkat target (di bawah 200 mg/dl), risiko stroke menurun sebesar 27%. Untuk pasien yang sebelumnya pernah mengalami serangan jantung, menurunkan kadar kolesterol menurunkan risiko stroke sebesar 32%.

Ada beberapa minuman alami yang dapat membantu menurunkan kadar kolesterol, seperti: jus apel, jus delima, jus jeruk, jus alpukat, teh hijau, jus asam jawa, dan susu kedelai. Ada juga suplemen penurun kolesterol, seperti minyak ikan (omega 3), niasin, dan koenzim Q10. Banyak dari kita tidak mengetahui kadar kolesterol kita karena kolesterol tinggi seringkali tidak memiliki gejala apapun.

Apakah Anda tahu kadar kolesterol Anda?

Mengontrol kadar kolesterol adalah cara yang efektif untuk mencegah stroke. Selalu ingat bahwa mencegah lebih baik daripada mengobati.

Sumber: vivahealth

Daftar Pustaka :


1. Trajkovska KT, Topuzovska S. High- density lipoprotein metabolism and reverse cholesterol transport: strategies for raising HDL cholesterol. Anatol J Cardiol. 2017; 18:149-154.

2. Maulida M, Mayasari D, Rahmayani F. Pengaruh rasio kolesterol total terhadap high denisity lipoprotein (HDL) pada kejadian stroke iskemik. Majority. 2018; 7(2):214-218.
 
3. Yeh PS, Yang CM, Lin SH, Wang WM, Chen PS, Chao TH, dkk. Low levels of high-density lipoprotein cholesterol in patients with atherosclerotic stroke: A prospective cohort study. Atherosclerosis. 2013; 228: 472-477.

4. Menata kolesterol , dr Rizaldy Pinzon, MKes, SpS , Tim Stroke RS Bethesda Yogyakarta

Post a Comment for "Mengenal Kolesterol Dan Pencegahan Dampak Negatifnya"

my image my image
close