DKI Pakai Teknologi AI Google Urai Kemacetan: Oprek Durasi Lampu Merah

Teknologi kecerdasan buatan (AI) dari Google akan membantu DKI Jakarta menghentikan kemacetan dengan mengubah pengaturan waktu lampu merah sesuai dengan kondisi lalu lintas. Pelajari lebih lanjut tentang timnya. Sebelumnya, kedua belah pihak telah menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) untuk mendukung Proyek Lampu Hijau, November 2022, yang akan dimulai pada tahun 2023.
Apa itu Artificial intelligence (AI)
Artificial intelligence (AI) adalah teknologi yang digunakan untuk membuat komputer, robot, atau sistem lainnya untuk melakukan tugas-tugas yang selama ini dianggap hanya bisa dilakukan oleh manusia. Ada beberapa jenis AI yang dikenal, di antaranya:
1. AI konvensional, yang mencakup algoritma pembelajaran mesin dan metode optimisasi yang dapat digunakan untuk menyelesaikan berbagai masalah.2. AI kecerdasan buatan (AI), yang mencakup teknik yang digunakan untuk membuat sistem yang dapat belajar sendiri dan meningkatkan prestasinya tanpa instruksi langsung dari manusia.
3. AI kuat, yang merujuk pada kemampuan sistem AI untuk mengelola dan menyelesaikan tugas-tugas yang sama sekali tidak dapat dilakukan oleh manusia.
4. AI terbatas, yang merujuk pada kemampuan sistem AI untuk mengelola dan menyelesaikan tugas-tugas yang terbatas, seperti mengelola data atau menjalankan perhitungan matematis sederhana.
Baca juga: Dampak Positif Dan Negatif Artificial Intelligence
Data AI dari Google tentang kemacetan akan digunakan oleh Pemprov DKI untuk menentukan pengaturan lalu lintas di lokasi tertentu. "Google akan melakukan analisis terhadap situasi di persimpangan-persimpangan yang padat. Kemudian, dari hasil investigasi tersebut, mereka akan memberikan informasi kepada kami dan melakukan pengaturan lalu lintas utama di simpang lampu merah," kata Syafrin. "Kami akan menggunakan data dari Google nanti untuk mengatur ulang lampu lalu lintas di banyak tempat," tambahnya.
Emanuel Kristanto, Kepala Dinas Sistem Manajemen Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta, menyatakan bahwa teknologi AI akan memantau kebisingan lalu lintas di jalan raya. AI juga akan merekomendasikan durasi lampu hijau terbaik di setiap persimpangan sepanjang rute. "Secara umum, Google akan menggunakan teknologi AI-nya untuk menganalisis volume lalu lintas di persimpangan dan merekomendasikan waktu lampu hijau terbaik untuk setiap kaki persimpangan," katanya.
Data tersebut dikirim ke Dinas Perhubungan DKI Jakarta dan dianalisis di lapangan. Dengan teknologi ini diharapkan lampu lalu lintas jatuh pada bagian jalan yang seharusnya memberikan lampu hijau panjang, sehingga mampu memecah volume kebisingan lalu lintas. "Data itu dikirim ke petugas perhubungan dan kami turunkan ke lapangan," kata Emanuel.
Senada dengan itu, Yossi Matias, Wakil Presiden Teknik dan Riset Google dan Program Google Indonesia, mengatakan bahwa melalui proyek ini, operator pencarian Google akan menyarankan kepada pemerintah DKI Jakarta untuk memperbaiki waktu lampu merah untuk mengurangi kemacetan lalu lintas. Ini didasarkan pada data lalu lintas anonim dan data mobilitas perkotaan berbasis Android dari kecerdasan buatan (AI).
"Proyek Lampu Hijau menggunakan AI untuk mengoptimalkan lampu lalu lintas dan berhenti di seluruh dunia, untuk mengurangi kemacetan lalu lintas dan polusi yang ditimbulkannya," ujarnya, Rabu (7/12). Ia mengatakan,
"Dengan menggunakan teknologi cerdas kami, kami berharap inisiatif ini akan meningkatkan efisiensi energi, mengurangi emisi, meningkatkan kualitas udara, dan membuat pengalaman berkendara lebih nyaman dan menyenangkan di Jakarta." Google akan menganalisis data lokasi anonim dari sistem navigasinya.
Selanjutnya, Google menghitung metrik arus lalu lintas untuk setiap penawaran. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, Google akan memberikan rekomendasi kepada bagian terkait.
"Teknologi AI memungkinkan Google menganalisis data tanpa sensor tambahan atau bahkan mengganti peralatan, sebelum mengirimkan rekomendasi ke perusahaan lokal yang menerapkan cara-cara untuk meningkatkan metrik," kata Yossi.
India akan menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang menyelenggarakan proyek Lampu Hijau, yang sebelumnya telah dilaksanakan di India. Proyek ini akan membantu kota-kota di India untuk memperbaiki pengaturan waktu sinyal lalu lintas, mengurangi waktu tunggu lalu lintas, kemacetan, dan emisi karbon. Pada tahun 2022, khususnya di Bangalore, Google mengatakan bahwa kemacetan akan berkurang hingga 20 persen.
Post a Comment for "DKI Pakai Teknologi AI Google Urai Kemacetan: Oprek Durasi Lampu Merah"