Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Indahnya Qiyamul Lail


Al-Imam Al-Hasan Al-Bashri ditanya mengapa orang-orang yang suka bertahajjud memiliki wajah yang paling bercahaya dibanding yang lain. Beliau menjawab: "Karena mereka suka berduaan dengan Allah Yang Maha Rahman, maka Allah menyelimuti mereka dengan cahaya-Nya." Abu Sulaiman berkata: "Malam hari bagi orang yang setia beribadah di dalamnya lebih nikmat daripada permainan mereka yang suka hidup bersantai-santai. Jika tidak ada malam

IQiyamul lail, atau yang lebih dikenal dengan sebutan sholat tahajjud atau sholat malam, adalah salah satu ibadah yang agung dan mulia. Meskipun hanya termasuk ibadah nafilah atau ibadah sunnah, jika dilakukan dengan kesungguhan, maka ia memiliki banyak keutamaan. Walaupun terkadang terasa berat untuk dilakukan, jika Anda tahu betapa indahnya dan keutamaan yang terkandung di dalamnya, pasti Anda akan berlomba-lomba untuk mengamalkannya. Banyak nash dalam Alquran dan As sunnah yang menjelaskan tentang keutamaan ibadah ini.

Antara keutamaan sholat tahajjud adalah sebagai berikut: Pertama, dengan menunaikannya, seseorang telah mentaati perintah Allah dan Rasul-Nya, sebagaimana yang tertuang dalam firman-Nya: "Dan pada sebagian malam hari, sholatlah tahajjud sebagai ibadah nafilah bagimu, mudah-mudahan Tuhanmu akan mengangkatmu ke tempat yang terpuji." (Al-Isro': 79). Dr. Muhammad Sulaiman Abdullah Al-Asyqor menjelaskan bahwa tahajjud adalah sholat di waktu malam setelah bangun tidur. Makna dari "sebagai ibadah nafilah" adalah sebagai tambahan dari ibadah-ibadah yang fardhu.

Disebutkan bahwa sholat malam merupakan ibadah yang wajib bagi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, dan sebagai ibadah tathowwu' (sunnah) bagi umat beliau. (Lihat Zubdatut Tafsir, hal. 375 dan Tafsir Ibnu Katsir: 3/54-55) Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam juga bersabda: "Sholat yang paling utama sesudah sholat fardhu adalah qiyamul lail (sholat di tengah malam)." (Muttafaqun 'alaih) Kedua, qiyamul lail adalah kebiasaan orang-orang shalih dan calon penghuni surga. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman: "Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa itu berada di dalam taman-taman surga dan di mata air-mata air, sambil mengambil apa yang diberikan oleh Rabb mereka. Sesungguhnya mereka sebelum itu (di dunia) adalah orang-orang yang berbuat kebaikan, (yakni) mereka sedikit sekali tidur di waktu malam, dan di akhir-akhir malam mereka memohon ampun (kepada Allah)." (Adz-Dzariyat: 15-18). Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sebaik-baik lelaki adalah Abdullah (yakni Abdullah bin Umar bin Khaththab radhiyallahu 'anhuma, -ed) seandainya ia sholat di waktu malam." (HR Muslim No. 2478 dan 2479)

Beliau shallallahu 'alaihi wa sallam pernah menasihati Abdullah ibn Umar radhiyallahu 'anhuma: "Wahai Abdullah, janganlah engkau menjadi seperti fulan, ia mengerjakan sholat malam, lalu ia meninggalkannya." (HR Bukhari 3/31 dan Muslim 2/185). Ketiga, orang yang menunaikan qiyamul lail akan terpelihara dari gangguan setan dan akan bangun di pagi hari dalam keadaan segar dan bersih jiwa. Sebaliknya, orang yang meninggalkan qiyamul lail akan bangun di pagi hari dalam keadaan jiwa yang dililit kekalutan (kejelekan) dan malas untuk melakukan amal sholeh.

Suatu hari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah mendengar cerita tentang orang yang tidur sepanjang malam tanpa mengingat untuk melakukan sholat, lalu beliau berkata: "Orang tersebut telah dikencingi setan di kedua telinganya." (Muttafaqun 'alaih). Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam juga pernah menceritakan: "Setan mengikat tengkuk setiap orang di antara kalian dengan tiga ikatan (simpul) ketika kalian akan tidur. Setiap simpulnya ditiupkan bisikan: 'Bagimu malam yang panjang, tidurlah dengan nyenyak.' Maka apabila ia bangun dan menyebut nama Allah Ta'ala (berdoa), maka satu simpul akan terlepas. Kemudian apabila ia berwudhu, satu simpul lagi akan terlepas."

Dan kemudian apabila ia sholat, simpul yang terakhir akan terlepas. Maka ia akan bangun di pagi hari dengan jiwa yang segar dan bersih. Jika tidak (tidak bangun sholat dan ibadah di malam hari), maka ia akan bangun di pagi hari dengan jiwa yang kotor dan malas (beramal shalih). (Muttafaqun 'alaih) Keempat, ketahuilah bahwa di malam hari ada satu waktu di mana Allah Subhanahu wa Ta'ala akan mengabulkan doa orang yang berdoa, memberi sesuatu bagi orang yang meminta kepada-Nya, dan mengampuni dosa-dosa hamba-Nya jika ia memohon ampunan kepada-Nya. Hal ini seperti yang disebutkan oleh Rasulullah dalam sabdanya: "Di waktu malam terdapat satu saat di mana Allah akan mengabulkan doa setiap malam." (HR Muslim No. 757)

Dalam riwayat lain juga disebutkan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Rabb kalian turun setiap malam ke langit dunia tatkala lewat tengah malam, lalu Ia berfirman: 'Adakah orang yang berdoa agar Aku mengabulkan doanya?'" (HR Bukhari 3/25-26). Dalam riwayat lain disebutkan bahwa Allah Subhanahu wa Ta'ala juga berfirman: "Barangsiapa yang memohon ampun kepada-Ku, niscaya Aku mengampuninya, siapa yang memohon (sesuatu) kepada-Ku, niscaya Aku pun akan memberinya, dan siapa yang berdoa kepada-Ku, niscaya Aku akan mengabulkannya." Hal ini terus terjadi sampai terbitnya fajar. (Tafsir Ibnu Katsir 3/54) Para salafus shalih sangat sungguh-sungguh dalam menegakkan qiyamul lail. Disebutkan dalam sebuah riwayat bahwa ketika orang-orang sudah terlelap dalam tidurnya, Abdullah ibn Mas'ud radhiyallahu 'anhu justru mulai bangun untuk shalat tahajjud, sehingga terdengar seperti suara dengungan lebah (yakni Al-Quran yang dia baca dalam sholat malamnya seperti dengungan lebah, karena dia membaca dengan suara pelan tetapi terdengar oleh orang yang ada di sekitarnya). Ini terus terjadi sampai menjelang fajar menyingsing.

Al-Imam Al-Hasan Al-Bashri ditanya mengapa orang-orang yang suka bertahajjud memiliki wajah yang paling bercahaya dibanding yang lain. Beliau menjawab: "Karena mereka suka berduaan dengan Allah Yang Maha Rahman, maka Allah menyelimuti mereka dengan cahaya-Nya." Abu Sulaiman berkata: "Malam hari bagi orang yang setia beribadah di dalamnya lebih nikmat daripada permainan mereka yang suka hidup bersantai-santai. Jika tidak ada malam, aku tidak akan suka tinggal di dunia ini." Al-Imam Ibnu Al-Munkadir menyatakan: "Bagi saya, kelezatan dunia hanya terdapat pada tiga hal: qiyamul lail, bersilaturrahmi, dan sholat berjamaah." Al-Imam Hasan Al-Bashri juga pernah menegaskan: "Orang yang telah melakukan dosa akan terhalang dari qiyamul lail." Ketika seseorang bertanya: "Saya tidak bisa bangun untuk qiyamul lail, apa yang harus saya lakukan?" Beliau menjawab: "Jangan berbuat dosa kepada-Nya di siang hari, maka Dia akan membangunkanmu di malam hari." Ini adalah beberapa keutamaan dan keindahan qiyamul lail. Sungguh, hanya orang yang hatinya telah diberi taufik oleh Allah yang dapat merasakan keindahannya, sedangkan orang yang dijauhkan dari taufik-Nya tidak akan merasakannya. Mudah-mudahan, kita semua termasuk di antara hamba-hamba Allah yang diberi keutamaan untuk terus menerus menunaikan qiyamul lail.

Sumber: http://www.geocities.com/dmgto/mabhats201/qiyamulail.htm)

Post a Comment for "Indahnya Qiyamul Lail"

my image my image
close